Rabu, 07 Juli 2010

Water Tank

Ketersediaan air bersih dalam jumlah yang cukup banyak sangat diperlukan, baik oleh keluarga ataupun oleh sebuah komunitas. setiap hari menurut standar WHO setiap orang memerlukan paling sedikit 15 liter air bersih untuk keperluan sehri hari mulai dri untuk minum, mandi dan buang air. Selama ini ada banyak mimpi untuk membuat atau mengadakan alat untuk menyaring air laut untuk dijadikan air tawar, itu ide bagus karena kita hidup di negara kepulauan ada banyak air laut tapi jangan lupa untuk mengubah air laut menjadi air minum itu memerlukan sebuah alat tehnologi cangging dan amat sangat mahal. nah saya ada ide bagaimana kalau kita tampung saja air hujan; yang adalah air laut yang telah sedang dan akan disaring terus secara alamiah melalui penguapan yang diprakarsai oleh sang pencipta yang mencurahkanNya setiap musim penghujan secara gratis-tis-tis alias tidak bayar. ternyata penyimpanan air hujan menjadi air minum sudah banyak dipakai dibelahan muka bumi. ternyata air hujan yang disimpan dalam ruang tertutup tanpa terkena sinar matahari, tanpa dicemari oleh dedaunan dan dilindngi dari serangga akan mentreatment  dirinya sendiri. menurut sebuah riset yang pernah saya dengar, jika air hujan disimpan dengan baik seperti keterangan tersebut diatas, maka 50% bakterinya akan mati setiap hari. itu artinya jika hari ini ada 1000 bakteri dalam air yang kita simpan itu, karena disimpan dalam tempat yang tertutup tadi maka lumut tidak akan bertumbuh sehingga tidak ada cukup makanan bagi para bakteri yang akan mengakibatkan bakteri bakteri itu kaliraen/kelaparan dan kemudian MPP alias mati pelan-pelan, sehingga dalam kurun waktu tertentu air hujan yang disimpan ditempat yang aman tersebut akan sangat sehat untuk dikonsumsi. Nah kalau sudah begitu kenapa tidak minum air hujan saja? manalagi sekarang harga air minum dibeberapa tempat ditanah air yang kita cintai ini sudah lebih mahal dari bensin, iya to?  mari lihatlah realita kehidupan di beberapa tempat di Indonesia dipulau-pulau  dimana saudara-saudara kita tinggal. Saya pernah pergi kesebuah pulau lalu bertemu dengan sebuah keluarga yang tinggal disebuah bukit di Pulau Sabu, kepala keluarga dari keluarga ini khususnya pada musim kemarau harus pergi mencari air ke sumber yang terdekat jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari tempat tinggalnya setiap jam 1 pagi untuk mencari air bagi keluarganya dan pekerjaan itu telah dikerjakannya selama 22 tahun. Tahun ini setelah Paskah kami berkunjung kerumahnya lalu kami membuat sebuah bak penampungan air bawah tanah (in ground water tank) agar pada musim hujan air hujan bisa ditampung dalam bak tersebut.
Bak Penampungannya gampang dibuat dan biayanya relatip murah, bahan-bahannya mudah dicari karena seandainya tidak ada kawat untuk penulangannya bisa diganti dengan tali bambu, bahan lainnya dalah pasir dan semen. Untuk lebih ditilnya mengenai konstruksi dan mekanisme pembuatannya akan diuraikan dalam tulisn lain di dalam blog ini.  nah kalau ketersediaan air minum melalui menampung air hujan adalah salah satu cara yang relatif mudah dan murah untuk menampung air hujan  mengapa tidak tampung air hujan dan buat penampungnnya sekarang? Adakah yang lebih pasti dari air hujan yang selalu datang setiap tahun pada musimnya? walaupun belakangan ini sulit ditebak kedatangannya. kan malah datangnya berlama-lama. karena sekarang ini sudah bulan Juli masih ada hujan turun. David A. 8/7/10

1 komentar:

  1. Clean water is so important for healthy families. May the Lord bless you for all your patient work in this endeavor.

    BalasHapus